Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
BisnisPolitik

Kritik DPR RI Terhadap Penurunan Kinerja Holding BUMN Farmasi

93
×

Kritik DPR RI Terhadap Penurunan Kinerja Holding BUMN Farmasi

Share this article

Seketika.com, Jakarta – Kinerja Holding BUMN Farmasi (konsolidasi) pada tahun 2023 diperkirakan mengalami tekanan dari segi profitabilitas, berdasarkan laporan keuangan unaudited yang disampaikan oleh Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Shadiq Akasya. Shadiq mengungkapkan bahwa penurunan kinerja dua anggota holding BUMN Farmasi, yakni PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk, menjadi penyebab utama kondisi ini.

Menanggapi penurunan kinerja tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK mempertanyakan efektivitas sinergitas antara ketiga BUMN Farmasi dalam holding.

Ia menekankan bahwa keberadaan holding seharusnya meningkatkan efisiensi dan kinerja melalui kerja sama yang solid.

“Apakah tidak ada sinergi? Apa tidak tercipta chemistry? Bungkusnya saja holding tapi masih jalan sendiri-sendiri. Malah mungkin bahkan satu ngalor satu ngidul, satu ngetan satu ngulon. Tidak ada sinergi di dalamnya, apakah seperti itu? Tentu ini harus kita kritik,” ujar Amin dalam RDP dengan Holding BUMN Farmasi di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Amin juga menyoroti bahwa masa pandemi Covid-19 seharusnya menjadi momentum bagi industri farmasi untuk meningkatkan kinerja dan laba, mengingat tingginya permintaan obat-obatan.

Namun, hal tersebut tidak terjadi pada Holding BUMN Farmasi.

“(Saat pandemi covid) untuk BUMN Farma mestinya ini musim panen raya pak, ada permintaan berbagai macam produk khususnya yang terkait dengan covid ya macemmacem lah. Mestinya kinerja nya meningkat pesat, labanya meningkat pesat, tinggi gitu loh. Tapi yang terjadi kok malah menurun drastis ini di luar apa yang terjadi dengan fraud itu,” lanjut Politisi Fraksi PKS ini.