Ia berharap agar keberagaman dipandang sebagai anugerah yang patut disyukuri, bukan sebagai sumber perpecahan.
Melalui dialog dan pertemuan antar agama, diharapkan tercipta perdamaian dan kerukunan baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.
Dalam sambutannya, Prof. Nasaruddin juga mengenang sejarah Masjid Istiqlal yang digagas oleh Presiden Soekarno dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Masjid ini, menurutnya, bukan hanya rumah ibadah umat Islam, tetapi juga merupakan rumah besar bagi umat manusia, berfokus pada kemanusiaan dan harmoni kehidupan.
“Masjid Istiqlal bukan hanya tempat ibadah umat Islam, tetapi juga simbol besar bagi umat manusia. Di sini, kemanusiaan selalu diutamakan, dan peran pemberdayaan umat difokuskan pada prinsip kemanusiaan dan harmoni kehidupan,” jelas Prof. Nasaruddin.
Masjid Istiqlal, yang baru-baru ini direnovasi oleh Presiden Joko Widodo, terus menjadi simbol kerukunan umat beragama di Indonesia dan dunia.
