Kesimpulannya, meskipun konsep Love Language telah mendapatkan popularitas yang luas dan memberikan cara yang mudah untuk memahami dan memperbaiki hubungan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini tidak sesederhana yang sering digambarkan.
Setiap individu dan pasangan memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda, yang tidak selalu dapat dikelompokkan dalam lima kategori Love Language.
Dalam kehidupan nyata, menjaga hubungan yang sehat dan bahagia lebih mirip dengan menjaga pola makan yang seimbang, dimana berbagai bentuk ekspresi cinta dan dukungan saling melengkapi untuk menciptakan hubungan yang kuat dan memuaskan.
Dengan memahami bahwa cinta tidak dapat dibatasi hanya pada satu cara atau kategori tertentu, kita bisa lebih fleksibel dan terbuka dalam mengekspresikan dan menerima cinta, yang pada akhirnya membantu kita untuk membangun hubungan yang lebih dalam dan bermakna.
Penulis: Naufal Al Harist – Fakultas Psikologi – Universitas Negeri Malang (FPsi UM)