Seketika.com, Bola – Maarten Paes, kiper FC Dallas, memiliki ambisi besar untuk membawa Timnas Indonesia tampil di putaran final Piala Dunia 2026. Ia berkeinginan untuk membela Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
“Tidak ada yang terjadi tanpa alasan, dan saya benar-benar merasa harus melakukan ini untuk Timnas Indonesia. Mereka punya komunitas besar, dan ya, karena saya bagian dari komunitas itu, mereka sangat loyal, sangat loyal,” kata Maarten dikutip dari laman resmi Liga Amerika Serikat (MLS), Rabu (24/7/2024).
Lebih lanjut, Paes menegaskan keinginannya untuk membantu Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Ia punya mimpi besar membawa Skuad Garuda bermain di turnamen yang akan berlangsung di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada itu.
“Mereka sudah meminta saya selama tiga tahun dan tahun ini terasa seperti saat yang tepat, waktu yang tepat. Beberapa bulan terakhir yang saya habiskan bersama nenek saya adalah tentang proyek ini,” ucapnya.
“Saya dapat menunjukkan kepadanya beberapa cerita ketika saya berada di sana. Jadi ya, itu luar biasa dan kemudian satu bulan kemudian, dia meninggal dunia, jadi itu seperti momen yang sempurna,” ujarnya.
“Dengan Piala Dunia yang akan datang di sini dan babak kualifikasi, saya yakin saya dapat memainkan peran besar dalam hal itu. Bagaimana jika saya akan bermain dalam pertandingan Piala Dunia di Dallas, misalnya, bersama Indonesia? Itu akan menjadi hal yang luar biasa,” katanya menutup.
Maarten Paes saat ini sudah berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) setelah disumpah pada 30 April 2024 lalu. Namun demikian, pemain berusia 26 tahun itu masih belum bisa membela Skuad Garuda karena terkendala regulasi FIFA.
Paes masih belum bisa berganti asosiasi dari Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) ke PSSI. “Ketika diturunkan dalam pertandingan resmi terakhirnya dalam kompetisi apa pun untuk asosiasinya saat ini, ia belum menginjak usia 21 tahun,” bunyi Statuta FIFA Pasal ke-9.
Sebelumnya, Maarten Paes pernah enam kali bermain untuk Timnas Belanda U-21. PSSI telah membawa sengketa penjaga gawang kelahiran Nijmegen, Belanda, pada 14 Mei 1998 itu ke Pengadilan Arbitrase Olahraga atau CAS.