Ia mengakui bahwa meskipun kemenangan Grand Slam adalah hal yang diinginkan banyak orang, ia merasa puas dengan kariernya, terlepas dari apakah ia memenangkan gelar utama atau tidak.
Keberhasilan Keys semakin spesial karena ia adalah pemain wanita tertua yang meraih gelar Grand Slam pertama kali sejak Flavia Pennetta pada 2015.
Menariknya, sebelum final, Keys telah mengalahkan pemain peringkat 2 dunia, Iga Świątek, dalam semifinal yang dramatis, menyelamatkan satu match point. Hal ini menunjukkan bahwa Keys mampu mengatasi rintangan besar untuk mencapai puncak.
Kunci kemenangan Keys di final Australia Terbuka 2025 terletak pada pengendalian permainan dan konsistensinya.
Meskipun Sabalenka memberikan perlawanan sengit, terutama dengan serangkaian kesalahan ganda yang dibuatnya, Keys tampil dengan permainan yang hampir sempurna, menghasilkan tembakan-tembakan yang mengarah tepat ke sasaran.
Dengan gelar ini, Madison Keys kini berdiri tegak sebagai juara Grand Slam, membuktikan bahwa perjuangan dan dedikasi bisa membawa seseorang mencapai impian yang tampaknya sulit diraih.
(apnews)