Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
PemerintahanPeristiwa

Makna Baju Adat Banjar yang dikenakan Presiden Jokowi pada Upacara Penurunan Bendera Merah Putih Di IKN

105
×

Makna Baju Adat Banjar yang dikenakan Presiden Jokowi pada Upacara Penurunan Bendera Merah Putih Di IKN

Share this article
Makna Baju Adat Banjar yang dikenakan Presiden Jokowi pada Upacara Penurunan Bendera Merah Putih Di IKN, foto:Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.

Seketika.com, Penajam Pasir Utara – Upacara penurunan bendera Merah Putih dalam rangka Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, yang dilaksanakan pada Sabtu, 17 Agustus 2024, di Ibu Kota Nusantara, mencuri perhatian tidak hanya karena kemegahan acaranya tetapi juga penampilan Presiden Joko Widodo.

Pada momen bersejarah ini, Presiden Jokowi memilih mengenakan pakaian adat Banjar, Baamar Galung Pancar Matahari, yang memberikan sentuhan istimewa pada upacara tersebut.

Pakaian adat yang dikenakan Presiden Jokowi merupakan baju adat Banjar dari Kalimantan Selatan. Pakaian ini biasanya digunakan dalam acara-acara penting seperti pernikahan, upacara adat, atau festival budaya.

Pilihan pakaian adat Banjar pada upacara kenegaraan ini menandai pertama kalinya upacara dilaksanakan di ibu kota baru dan menyampaikan pesan yang mendalam tentang penghormatan terhadap budaya lokal.

Presiden Jokowi tampil memukau dengan pakaian adat yang terbuat dari kain beledu atau beludru, menampilkan kemewahan yang khas.

Setiap elemen pakaian ini dilengkapi dengan manik-manik dan dihiasi dengan simbol naga. Dalam budaya Banjar, simbol naga melambangkan kekuasaan, kebaikan, dan keberuntungan, sehingga menambah makna pada penampilan Presiden Jokowi.