Mereka juga menduga bahwa mantan Presiden Moon dan istrinya sebelumnya mendukung keluarga putrinya, tetapi menghentikan dukungan setelah Seo dipekerjakan oleh Thai Eastar Jet.
Jika dukungan tersebut dihentikan setelah Seo dipekerjakan, jaksa percaya bahwa gaji dan fasilitas yang diterima Seo dari maskapai penerbangan tersebut bisa dianggap sebagai suap kepada Moon.
Jaksa memperkirakan bahwa Seo menerima total 223 juta won (sekitar $166.500) dalam bentuk gaji dan biaya relokasi dari Juli 2018 hingga April 2020, yang mereka anggap sebagai suap untuk Moon. Hal ini tercantum dalam surat perintah penggeledahan, yang menunjukkan bahwa Moon diduga menerima suap dari Lee.
Reaksi terhadap penggerebekan ini sangat beragam. Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa dan kelompok sipil “Rakyat Keadilan” di Seoul mengajukan empat pengaduan antara September 2020 dan April 2021, mengklaim adanya kemungkinan hubungan timbal balik.
Juru bicara Partai Kekuatan Rakyat, Jeong Kwang-jae, menegaskan bahwa semua warga negara harus diperlakukan sama di hadapan hukum, termasuk Moon Da-hye.
Namun, kritik muncul terkait motif politik di balik penyelidikan ini. Im Jong-seok, mantan kepala staf di bawah Moon, dan Cho Hyun-ock, mantan sekretaris senior presiden untuk urusan personalia, telah diperiksa dalam kasus ini.
