Para kritikus, termasuk 37 anggota parlemen dari Partai Demokrat, menuduh bahwa penyelidikan ini merupakan balas dendam politik dan upaya untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu yang melibatkan Presiden Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon-hee.
Dalam konferensi pers di Majelis Nasional pada hari Minggu, para anggota parlemen Partai Demokrat memperingatkan bahwa tindakan ekstrem semacam ini dapat berujung pada penurunan dukungan terhadap pemerintah saat ini.
Mereka menekankan perlunya menghentikan apa yang mereka sebut sebagai “pembalasan politik yang tidak berdasar.”
(koreaherald)