Seketika.com, Jakarta – Musim MotoGP 2024 telah memasuki babak kelima, tetapi Honda terus mengalami tantangan yang signifikan, menimbulkan desakan untuk perubahan mendalam dalam strategi mereka.
Para pembalap Honda, baik dari tim pabrikan maupun tim satelit, masih berjuang keras di lintasan, dengan hasil yang belum memuaskan. Dalam balapan terakhir di GP Prancis, dua pembalap utama dari tim Repsol Honda, Luca Marini dan Joan Mir, gagal memberikan penampilan yang memuaskan.
Di Sirkuit Le Mans akhir pekan lalu, Joan Mir, yang merupakan andalan Repsol Honda, bahkan gagal menyelesaikan balapan utama. Sementara itu, Luca Marini, adik dari legenda MotoGP Valentino Rossi, hanya mampu finis di urutan ke-16, tanpa mendulang poin berarti.
Namun, situasi sedikit lebih membaik di kubu tim satelit LCR Honda, di mana Johann Zarco dan Takaaki Nakagami berhasil memberikan penampilan yang lebih baik. Zarco finis di posisi ke-12, sementara Nakagami berhasil meraih dua poin dengan finis di posisi ke-14.
Kendati demikian, performa kurang memuaskan Honda dalam lima balapan musim ini menjadi sorotan utama. Johann Zarco, salah satu pembalap LCR Honda, mengungkapkan keraguan atas kemampuan Honda untuk membuat perubahan besar dalam waktu dekat.
“Saya pesimistis jika Honda bisa melakukan perubahan besar saat ini,” ujar Zarco, seperti dilansir dari Motosan.
Zarco menambahkan bahwa kendala-kendala seperti grip ban belakang yang kurang mumpuni masih menjadi tantangan utama bagi Honda. Menurutnya, pengembangan perangkat-perangkat terbaru saja tidak cukup untuk meningkatkan performa motor.
Dalam konteks ini, desakan untuk mengubah “DNA” motor Honda menjadi semakin kuat. Hal ini berarti bahwa perubahan mendasar pada base dari mesin harus dilakukan dari awal. Namun, ini bukanlah tugas yang mudah dilakukan, mengingat Honda saat ini tidak memiliki pembalap atau sosok yang menjadi patokan dalam pengembangan motor.