Howard dkk. (2023) mewawancarai 11 perempuan berusia di atas 18 tahun yang menerima perawatan untuk anoreksia nervosa di komunitas layanan gangguan makan.
Mereka dinilai dengan Kuesioner Pemeriksaan Gangguan Makan, kuesioner demografi, dan wawancara tatap muka.
Penelitian ini fokus pada hubungan antara anoreksia dan emosi yang disadari oleh diri sendiri, yaitu rasa malu dan perfeksionisme. Temuan menunjukkan bahwa anoreksia jelas didorong oleh lingkaran setan rasa malu dan perfeksionisme.
Hubungannya adalah sebagai berikut: Penderita anoreksia cenderung mengatasi perasaan malu mereka dengan berusaha keras untuk menjadi sempurna.
Tidak sepenuhnya jelas mengapa para wanita ini begitu penuh dengan rasa malu, meskipun beberapa dari mereka yang memiliki riwayat trauma yang menimbulkan rasa malu.
Para perempuan yang tidak memiliki riwayat trauma tidak yakin perasaan mana yang muncul lebih dulu, apakah mereka merasa malu baru menjadi perfeksionis terhadap tubuh mereka atau sebaliknya.