2. Bargaining (Menawar)
Pada fase ini, orang yang ditinggalkan mencoba bernegosiasi dengan keadaan seperti meminta waktu tambahan agar orang yang dicintai dapat hidup kembali ataupun meminta agar kematian ditunda.
Hal ini dikarenakan orang yang ditinggalkan ingin mencoba mengubah keadaan dan mempertahankan orang yang mereka cintai.
3. Depression (Depresi)
Pada fase ini orang yang ditinggalkan sudah mulai sadar bahwa mereka telah ditinggalkan dengan orang yang mereka cintai dan keadaan tidak dapat diubah kembali.
Hal inilah yang menyebabkan orang yang ditinggalkan merasa putus asa, kosong, mati rasa, tidak bersahabat yang akhirnya mengganggu aktivitas sehari-hari seperti tidak fokus kerja atau belajar, sulit tidur, tidak ingin makan, mengisolasi diri, bahkan ingin mengakhiri hidup.
4. Acceptance (Menerima)
Pada tahap ini orang yang ditinggalkan sudah menerima bahwa mereka ditinggalkan oleh orang yang mereka cintai tetapi mereka juga sadar bahwa hidup harus terus berjalan walaupun memiliki luka karena di tinggalkan.
Pada fase ini orang yang ditinggalkan sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan beradaptasi dengan kehilangan.
Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk mengatasi rasa kehilangan sehingga tidak semua orang mengalami semua fase di atas, tidak semua orang mengalami kelima fase secara berurutan sering kali mereka mengalami urutan fase yang acak ataupun terus mengulangi fase yang sama.
Penulis: Gemma Gelvani Putri – Psikologi – Universitas Negeri Malang (UM)
