Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
Gaya HidupKesehatanOpini

Mengenal Toxic Positivity: Dampak Buruk dari Menjadi Seorang yang Selalu Positif

169
×

Mengenal Toxic Positivity: Dampak Buruk dari Menjadi Seorang yang Selalu Positif

Share this article
Ilustras. (Luisella Planeta/Pixabay)

Jika kamu tidak yakin bagaimana cara menanggapi cerita orang lain, mungkin kamu harus mengakuinya. Mengatakan sesuatu yang sederhana seperti, “Saya rasa saya tidak tahu harus berkata apa,” tetapi disertakan dengan dengan memberikan keseriusan pada pokok pembicaraan. Hal ini mengomunikasikan belas kasih kepada orang yang kamu ajak bicara, bahkan saat kamu mengakui bahwa situasi mereka sulit.

Untuk lebih jelasnya, terkadang menjadi bersemangat dan penuh harapan bukanlah hal yang buruk. Namun, dalam hal ini, sikap positif yang berlebihan tidak tepat dalam menghadapi situasi yang serius karena dapat memberikan kesan tidak peduli, mengasingkan orang lain.

Mengakui keadaan orang lain yang menyakitkan, walaupun tidak sepenuhnya tahu bagaimana cara menolongnya, sering kali merupakan cara terbaik.

Penulis: Gemma Gelvani Putri – Psikologi – Universitas Negeri Malang (UM)