BisnisPemerintahan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Sambut Kunjungan Standard & Poor’s Global Ratings

209
×

Menteri Keuangan Sri Mulyani Sambut Kunjungan Standard & Poor’s Global Ratings

Share this article
Menteri Keuangan Sri Mulyani Sambut Kunjungan Standard Poors Global Ratings Foto: ig@smindrawati

“Penilaian dari lembaga-lembaga rating internasional termasuk S&P ini sangat penting untuk menjadi pengukur dan pengingat tentang kualitas pengelolaan fiskal yang baik sehat dan bertanggung jawab serta kemampuan kebijakan fiskal dalam memberikan dampak-dampak yang baik bagi masyarakat dan perekonomian”

Seketika.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyambut kunjungan dari lembaga pemeringkat dunia, yaitu Standard & Poor’s (S&P) Global Ratings. Delegasi yang dipimpin oleh Managing Director Global Head of Sovereign Ratings Roberto Sifon-Arevalo, Regional Head of APAC Sovereign Ratings Kim Eng Tan, dan Director of Sovereign and International Public Finance Ratings Andrew Wood ini akan melakukan tinjauan tahunannya pada tanggal 25-27 Maret 2024.

Menkeu menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan kelanjutan dari kunjungan pada Juni 2023 lalu, di mana rating dan outlook Indonesia berupa BBB/Stable dikeluarkan pada Juli 2023.

“Kami mengulas kinerja perekonomian Indonesia tahun 2023 di tengah turbulensi perekonomian global hingga pencapaian perekonomian Indonesia 2024 sejauh ini,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani pada unggahan akun Instagram resmi miliknya, Selasa (26/03).

Dalam kunjungan tersebut, S&P menyampaikan apresiasinya atas pencapaian perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satunya yang disebutkan Menkeu adalah ketika negara-negara lain mengalami penurunan rating dan performa akibat pandemi dan ketidakpastian global, Indonesia masih relatif stabil bahkan terus bertumbuh secara konsisten.

“Bagi saya, penilaian dari lembaga-lembaga rating internasional termasuk S&P ini sangat penting untuk menjadi pengukur dan pengingat tentang kualitas pengelolaan fiskal yang baik sehat dan bertanggung jawab serta kemampuan kebijakan fiskal dalam memberikan dampak-dampak yang baik bagi masyarakat dan perekonomian,” tukasnya.