Selain itu, Menparekraf Sandiaga menekankan bahwa insentif tersebut tidak hanya terbatas pada konser musik, tetapi juga untuk event kebudayaan dan olahraga.
Dia juga menyatakan bahwa pemerintah akan berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk mempersiapkan infrastruktur pendukung, mempercepat proses perizinan dengan digitalisasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan mengatasi praktik calo untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam menyelenggarakan event internasional.
Menparekraf Sandiaga menambahkan, Dengan adopsi sistem perizinan digital dan sistem perizinan satu pintu, promotor akan mendapat kemudahan dan biaya yang lebih terjangkau dalam pengurusan izin.
Sistem ini juga akan menyederhanakan proses perizinan dan meningkatkan transparansi.
Meskipun demikian, Sandiaga juga menekankan bahwa musisi nasional memiliki kualitas yang tidak kalah dengan musisi internasional.
Indonesia memiliki banyak festival musik di seluruh negeri yang memberikan peluang bagi musisi lokal untuk tampil di panggung nasional.
“Banyak contoh kolaborasi antara musisi Indonesia dan internasional, seperti konser Coldplay di Jakarta dan Jonas Brothers di ICE BSD. Kita harus terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi musisi nasional melalui teknologi, digitalisasi, dan strategi pemasaran inovatif menggunakan platform digital,” paparnya.
(kemenparekraf)
