“Menurut saya, jika subsidi BBM nanti diterapkan dengan sistem yang lebih ringkas, sebagian subsidi bisa diberikan dalam bentuk BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan sebagian lagi dengan mekanisme berbasis produk. Misalnya, bahan bakar subsidi hanya bisa dibeli oleh kendaraan pelat kuning, serta motor tertentu. Dengan demikian, akan lebih mudah mengetahui siapa yang berhak membeli Pertalite maupun solar subsidi,” tambah Mulyadi, yang merupakan politisi dari Fraksi Partai Gerindra.
Sebagaimana diketahui, Pertamina telah meluncurkan sistem pembayaran menggunakan QR Code melalui aplikasi My Pertamina.
Sistem ini direncanakan akan diberlakukan pada akhir September 2024, sebagai bagian dari upaya digitalisasi untuk memastikan program subsidi BBM tepat sasaran.
Dengan penerapan ini, Pertamina berharap dapat mengurangi penyalahgunaan subsidi dan meningkatkan efisiensi distribusi bahan bakar bersubsidi di Indonesia.
(dpr)
