Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
Gaya HidupMusik

NCT Kolaborasi dengan Starbucks, Penggemar Serukan Boikot

199
×

NCT Kolaborasi dengan Starbucks, Penggemar Serukan Boikot

Share this article
NCT Kolaborasi dengan Starbucks. (SM Entertaiment)

Seketika.com, Jakarta – Media sosial Instagram dan X (Twitter) diramaikan oleh seruan “SM BOYCOTT GENOCIDE” yang dilontarkan oleh penggemar boy group NCT, yang dikenal sebagai NCTzen, pada Jumat, 31 Mei 2024. Seruan ini merupakan bentuk protes terhadap SM Entertainment, agensi yang menaungi NCT, dan turut memengaruhi penurunan harga saham perusahaan tersebut.

Protes ini berawal dari laporan yang menyebutkan bahwa Starbucks, perusahaan kopi asal Amerika Serikat, menyalurkan dana kepada Israel untuk mendukung serangan terhadap Palestina. Publik dunia, termasuk penggemar Kpop, bereaksi dengan menyerukan boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel, termasuk Starbucks.

Penggemar NCT merasa kecewa dan marah mengetahui bahwa SM Entertainment menjalin kerja sama dengan Starbucks. Sebagai bentuk protes, mereka menyerukan boikot tidak hanya kepada Starbucks tetapi juga kepada SM Entertainment dan NCT. Para penggemar berbondong-bondong meng-unfollow akun resmi SM Entertainment dan para anggota NCT di media sosial.

Akibat dari aksi boikot ini, harga saham SM Entertainment dilaporkan turun drastis. Dalam dua hari terakhir, saham SM Entertainment turun sebesar 1,86%, sementara saham agensi lain seperti JYP Entertainment dan YG Entertainment tetap stabil. Penurunan saham SM Entertainment semakin diperburuk oleh langkah HYBE, yang menjual 3,2 persen saham mereka di SM Entertainment melalui kesepakatan blok senilai 68,4 miliar won (setara Rp810,3 miliar).

Pada hari Selasa, saham SM Entertainment tergelincir 5,32 persen dan ditutup pada 90.700 won, sementara saham HYBE merosot 1,72 persen menjadi 200.000 won. Langkah ini dilakukan oleh HYBE untuk mengurangi keterkaitan dengan SM Entertainment yang tengah dilanda kontroversi.

Penggemar NCT, serta publik dunia, berupaya keras untuk memboikot brand-brand yang mendukung aksi genosida Israel terhadap Palestina. Seruan boikot ini tidak hanya ditujukan kepada Starbucks, tetapi juga kepada perusahaan lain yang memiliki afiliasi serupa.

Sebelumnya, SM Entertainment juga dikritik karena menjalin kerja sama dengan McDonald’s, yang juga disebut-sebut menyokong dana Israel. Kritik ini semakin memicu kemarahan penggemar yang merasa bahwa agensi tersebut tidak bijaksana dalam memilih mitra kerja sama.