Penyelidikan mengungkapkan bahwa jaringan ini memiliki sistem distribusi yang sangat terorganisir. TW bertugas membeli dan menyelundupkan senjata dari Jawa Timur ke Papua, sementara ES bertindak sebagai perantara penyimpanan senjata dan amunisi di Manokwari.
MK adalah operator pembuatan senjata rakitan di Bojonegoro, Jawa Timur, dan P membantu pembuatan popor serta uji kelayakan senjata.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat No. 12 Tahun 1951 jo Pasal 55 KUHP, yang mengatur tentang penyelundupan senjata api dan amunisi.
Kombes. Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan yang terkait dengan penyelundupan senjata api.
Kepolisian akan terus melakukan operasi intensif untuk memutus jaringan penyelundupan senjata ke Papua.
(humas.polri)
