Selanjutnya, dalam sektor perekonomian, Provinsi Banten mencatat pertumbuhan sebesar 4,81 persen pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini merupakan kelanjutan dari pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.
“Upaya dalam menyediakan infrastruktur pendukung konektivitas, menyederhanakan proses perizinan dan memperluas investasi, serta reformasi birokrasi berdampak menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten,” terangnya.
Investasi juga mengalami peningkatan signifikan, dari Rp80,2 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp103,9 triliun pada tahun 2023, tumbuh sebesar 29,5 persen.
Dengan kondisi ini, pemerintah Provinsi Banten optimis bahwa ekonomi Banten akan terus tumbuh positif.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2023 mencapai 7,52 persen, mengalami penurunan sebesar 0,57 persen dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 8,09 persen.
Upaya strategis yang dilakukan untuk mengurangi pengangguran antara lain melalui pendidikan vokasi, penambahan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), program pelatihan tenaga kerja, pengembangan pariwisata, dan ekonomi kreatif.
“Pengendalian tingkat kemiskinan Provinsi Banten secara berangsur-angsur mengalami penurunan. jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebanyak 826,130 orang, menurun sebanyak 3.530 orang bila dibandingkan dengan periode September 2022. sehingga tingkat kemiskinan Provinsi Banten menjadi sebesar 6,17 persen, capaian tersebut berada di bawah capaian nasional yang sebesar 9,36 persen,” jelasnya.
(bantenprov)