Menparekraf menekankan bahwa pondok pesantren harus menjadi pusat pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
Dengan 5 juta santri di seluruh Indonesia, potensi ini perlu dimaksimalkan. “Sekitar 20 persen dari jumlah tersebut telah merasakan dampak dari program ini,” ungkap Sandiaga.
Mengutip data dari We Are Social, Sandiaga mencatat bahwa warganet Indonesia menghabiskan rata-rata 7 jam 38 menit per hari di internet, dengan 3 jam 11 menit di media sosial.
“Ini adalah tantangan sekaligus peluang. Kita perlu mengisi ruang digital dengan konten positif dan inspiratif,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf Sandiaga berbagi konsep dalam membuat konten yang disebutnya sebagai POST:
- Plan: Merencanakan konten yang jelas.
- Optimize: Mengoptimalkan konten sesuai karakteristik platform.
- Share: Membagikan konten kepada komunitas yang tepat.
- Track: Memantau kinerja konten yang telah dihasilkan.
“Inilah saatnya santri membuktikan bahwa mereka tidak hanya berjihad di jalan ilmu, tetapi juga mampu menjadi digitalpreneur yang menciptakan lapangan kerja,” tegasnya.