BisnisPeristiwa

Peluncuran Program Petani Milenial Kaltim: Dukung Ketahanan Pangan di IKN

254
×

Peluncuran Program Petani Milenial Kaltim: Dukung Ketahanan Pangan di IKN

Share this article

“Kita tidak bisa lagi pakai cara-cara lama. Untuk menarik minat anak muda bertani, kita perlu ciptakan pertanian modern, dengan pemanfaatan tekonologi canggih, yang sesuai dengan zaman,”

Seketika.com, Kutai Kertanegara – Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) meluncurkan Program Petani Milenial Kalimantan Timur pada Jumat, 22 Maret 2024, di Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Benih Induk (UPTD BBI), Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

Program Petani Milenial Kaltim dirancang untuk menjadi pendorong utama dalam regenerasi petani serta meningkatkan kapasitas para petani muda guna memastikan ketahanan pangan di wilayah Kaltim, terutama di Ibukota Nusantara (IKN).

“Adapun peluncuran Program Petani Milenial di IKN ini adalah ide dari Pj. Gubernur Kalimatan Timur, Akmal Malik, yang berharap agar ekosistem pertanian untuk menyokong giat pembangunan IKN ini siap dari sekarang” ungkap Billy.

Billy juga menyampaikan penghargaannya kepada Kementan dan Pemprov Kaltim atas kerjasama dalam merealisasikan peluncuran Program Petani Milenial ini.

Dalam empat tahun terakhir, Program Petani Milenial telah diluncurkan di lebih dari 15 provinsi di Indonesia.

Menurut Billy, program ini berhasil mencatat data petani muda di berbagai provinsi serta menjalin kerjasama dengan sektor swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memberdayakan generasi muda di sektor pertanian.

Billy juga menjelaskan bahwa selain melibatkan pihak swasta dan BUMN, juga mengelola hibah internasional melalui Yayasan Kitong Bisa untuk menjangkau generasi muda di daerah terluar Indonesia.

Pelatihan juga diberikan kepada mereka yang sudah fokus di bidang pertanian serta memperkenalkan keterampilan bertani kepada generasi muda yang sebelumnya tidak tertarik atau tidak memiliki latar belakang pertanian.