Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
InternasionalPemerintahan

Pemberdayaan Perempuan dan Pengentasan Kemiskinan: Sorotan dari Sidang CSW ke-68

179
×

Pemberdayaan Perempuan dan Pengentasan Kemiskinan: Sorotan dari Sidang CSW ke-68

Share this article
Ketua Delegasi Republik Indonesia, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Lenny N. Rosalin

“lebih dari 383 juta perempuan dan anak perempuan masih terjebak di bawah garis kemiskinan, hidup dengan pendapatan kurang dari 1,90 dolar per hari.”

Seketika.com, New York – Dalam rangkaian Sidang Commission on the Status of Women (CSW) ke-68, Lenny N. Rosalin, Ketua Delegasi Republik Indonesia dan Deputi Bidang Kesetaraan Gender dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), menyampaikan pernyataan nasional pada sesi diskusi umum di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (14/3).

Dalam kesempatan tersebut, Lenny menyoroti 3 poin penting terkait upaya pengentasan kemiskinan.

Dengan berlangsungnya Sidang CSW ke-68, upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 1, terkait pengentasan kemiskinan, secara global masih belum optimal. Situasi ini berdampak besar terutama bagi Perempuan.

Lenny mengungkapkan bahwa lebih dari 383 juta Perempuan dan anak perempuan masih terjebak di bawah garis kemiskinan, hidup dengan pendapatan kurang dari 1,90 dolar per hari.

Lenny menekankan perlunya negara anggota CSW dan PBB untuk terus memperjuangkan penempatan Perempuan sebagai fokus utama dalam upaya pemberantasan kemiskinan, serta mengakui dampak positif yang timbul.

Di Indonesia, Perempuan memiliki posisi strategis dalam pemerintahan, termasuk sebagai Menteri PPPA, Menteri Sosial, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Kolaborasi dan kinerja dari kementerian-kementerian ini secara langsung berkontribusi pada penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia,” tambah Lenny.