Menhub juga menjelaskan bahwa contraflow dan ganjil-genap sudah diterapkan berdasarkan kondisi lalu lintas di lapangan, dan akan terus dievaluasi.
Brigjen Pol Slamet Santoso menambahkan bahwa one way nasional ini merupakan kelanjutan dari skema one way lokal yang sudah dimulai sebelumnya.
Penerapan one way didasarkan pada hasil traffic counting dan pengamatan langsung di lapangan. Menurutnya, rekayasa ini bersifat tentatif dan akan disesuaikan dengan kondisi lalu lintas di Km 50.
Jika volume kendaraan menurun, skema lalu lintas akan dievaluasi kembali.
Bagi pemudik yang melewati jalur one way, ada beberapa perubahan aturan penggunaan lajur. Lajur kiri diperuntukkan bagi kendaraan yang lebih lambat, sementara lajur kanan digunakan untuk kendaraan yang ingin mendahului.
