Seketika.com, Internasional – Pemberontak Suriah telah mencapai pinggiran ibu kota Damaskus dalam serangan cepat yang mengguncang Suriah. Kemajuan pesat ini menandai pertama kalinya sejak 2018 pasukan oposisi berhasil mendekati wilayah tersebut. Aktivis oposisi dan komandan pemberontak melaporkan bahwa kota-kota besar Suriah, termasuk ibu kota Damaskus, berada di bawah ancaman serangan.
Serangan ini dimulai pada 27 November oleh kelompok jihad Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang berhasil merebut kota-kota penting seperti Aleppo dan Hama, dua kota besar Suriah yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan pemerintah Suriah.
Keberhasilan pemberontak ini menjadi pembalikan nasib yang mengejutkan bagi Presiden Suriah Bashar Assad, yang kini menghadapi tantangan besar.
Sebelumnya, Assad mendapat dukungan besar dari Rusia, Hizbullah, dan Iran. Namun, dengan terjadinya perubahan signifikan di medan perang, kekuatan internasional yang mendukung pemerintah Suriah mulai menghadapi kesulitan.
Rusia yang sibuk dengan konflik di Ukraina dan Hizbullah yang terlibat dalam konfrontasi dengan Israel, mengurangi dukungannya terhadap Assad.
Sementara itu, pasukan yang didukung Iran di Suriah mengalami serangan udara dari Israel, semakin melemahkan posisi mereka.