Pemerintah Suriah telah mengerahkan bala bantuan besar-besaran ke Homs dan memperkuat posisi pertahanan di selatan Suriah, di daerah seperti Sweida dan Daraa.
Namun, meskipun pasukan pemerintah berusaha mempertahankan kekuasaannya, kondisi di lapangan semakin tidak menentu.
Dinamika politik internasional juga turut berperan dalam perubahan ini. Negara-negara seperti Iran, Rusia, dan Turki terus membahas situasi di Suriah.
Qatar, yang menjadi tuan rumah pertemuan antara diplomat utama negara-negara tersebut, mengkritik kegagalan Assad untuk memanfaatkan jeda pertempuran untuk membangun hubungan dengan rakyatnya.
Dalam sebuah wawancara, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dari Qatar menekankan pentingnya urgensi untuk memulai proses politik guna menghindari kehancuran lebih lanjut di Suriah.
Sebagai tambahan, serangan pemberontak telah mengisolasi Suriah dari dunia luar, dengan satu-satunya pintu gerbang yang tersisa melalui Lebanon, yaitu perbatasan Masnaa.