Sebagai reaksi terhadap pemecatan ini, Daniel Swain, ilmuwan iklim di Universitas California, Los Angeles, menyatakan bahwa langkah ini akan merugikan keselamatan publik dan ketahanan ekonomi negara terhadap bencana alam dan perubahan iklim.
Ia menambahkan bahwa kehilangan ahli meteorologi yang berpengalaman dapat menghambat kemampuan negara untuk memberikan peringatan dini yang sangat diperlukan saat bencana alam terjadi.
Keputusan ini juga merupakan bagian dari upaya yang lebih luas, yang dipelopori oleh miliarder Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintah, untuk mengurangi jumlah pegawai federal yang dianggap berlebihan.
Namun, banyak pihak menilai bahwa langkah ini lebih berisiko bagi keselamatan publik daripada memberikan keuntungan dalam hal efisiensi.
Secara keseluruhan, pemecatan ratusan peramal cuaca dan karyawan NOAA ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi dampak negatif terhadap kemampuan negara dalam menghadapi bencana alam dan memberikan informasi cuaca yang akurat serta tepat waktu kepada masyarakat.
(apnews)
