Seketika.com, Jakarta – Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, mendesak Pemerintah untuk meninjau ulang pembiayaan yang dianggap tidak produktif dan minim dampak sosial guna mengurangi pengeluaran APBN.
Langkah ini diambil menyusul peningkatan subsidi APBN yang terjadi di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
“Sebagaimana juga zaman dulu, misalnya proyek-proyek mercusuar dan sebagainya itu ditangguhkan, mengingat dalam waktu dekat ini sudah barang tentu implikasinya luar biasa,” ujar Sugeng dalam pernyataan tertulis di Jakarta, pada Minggu (30/8/2024).
Sugeng dari Fraksi Partai NasDem juga menyoroti perlunya evaluasi mendalam terhadap subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk mengatasi beban yang semakin berat terhadap APBN.
Harga produksi BBM jenis Pertalite telah naik dari Rp12.400 menjadi Rp13.500 per liter, dengan harga jual di SPBU Pertamina mencapai Rp10.000 saat ini.
Sugeng juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap beban berat yang dihadapi Pertamina jika penyaluran Pertalite melebihi kuota yang ditetapkan sebesar 31 juta kiloliter pada tahun 2024.
