“Kerja sama ini bertujuan untuk tidak hanya mengembangkan dan memproduksi kemiri dan tempe semangit, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat. Kami memerlukan piloting agar dapat mengukur efektivitas strategi ini secara langsung,” jelasnya.
Dewi Amalia berharap bahwa kerja sama ini dapat membentuk ekosistem usaha yang efektif dalam pemberdayaan masyarakat.
Program ini akan menyasar 10 desa dan 6 kecamatan di Kabupaten Tangerang yang termasuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.
“Kami berharap strategi ini dapat diterapkan sebagai proyek percontohan yang dapat menjadi contoh bagi desa lain dalam kategori kemiskinan ekstrem. Itulah target utama kami dalam kolaborasi ini,” pungkas Dewi Amalia.
Dengan kerja sama ini, diharapkan Kabupaten Tangerang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan model pemberdayaan yang berdampak positif di tingkat lokal.
(tangerangkab)
