“Mulai 19 November 2024, kami akan mendirikan tenda sebagai posko di lokasi pengungsian, termasuk di Posko Utama Tanggap Darurat di Larantuka,” kata Prabunindya.
Posko yang didirikan Kemkomdigi akan dilengkapi dengan perangkat seperti laptop, proyektor, dan audio set untuk mendukung kegiatan edukatif dan hiburan sebagai bagian dari trauma healing pascabencana.
Kemkomdigi juga bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Pemkab Flotim) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melengkapi Posko Utama Tanggap Darurat di Aula Sekretariat Daerah (Setda) Flotim dengan fasilitas media center.
“Di Posko Utama, kami akan menyediakan akses informasi untuk awak media, termasuk konferensi pers rutin dan bahan pemberitaan terkait penanganan serta pemulihan pascabencana,” jelas Prabunindya.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Minggu, 3 November 2024, pukul 23.56 WIT, menyebabkan 12.987 orang mengungsi.
Enam posko pengungsian telah dibuka di Kabupaten Flores Timur, dengan wilayah yang terdampak mencakup Poslap Desa Konga, Lewolaga, Bokang, Ile Gerong, Kobasoma, dan Eputobi.
Erupsi juga menyebabkan penutupan jalan nasional yang menghubungkan Larantuka, Lewotobi, dan Maumere dalam radius 7 kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki.
(komdigi)