3. Pengaruh Kekerasan Sosial
Tingginya tingkat kekerasan di masyarakat Afrika Selatan, terutama di wilayah yang dikuasai geng seperti di Western Cape, mempengaruhi lingkungan sekolah.
Kekerasan ini merembes ke sekolah-sekolah, membuat program pendidikan perdamaian sulit berkembang.
4. Kurangnya Keterlibatan Orang Tua:
Keterlibatan orang tua sangat penting untuk kesuksesan program pendidikan perdamaian. Namun, banyak orang tua di Afrika Selatan yang tidak terlibat aktif karena waktu kerja yang panjang atau kurangnya minat, sehingga menghambat efektivitas program ini.
5. Sikap Negatif
Baik guru maupun siswa kadang menunjukkan resistensi terhadap pendidikan perdamaian. Ini termasuk kurangnya kerjasama di antara siswa dan keengganan guru untuk mengintegrasikan pendidikan perdamaian ke dalam kurikulum reguler karena kurangnya pelatihan atau skeptisisme tentang efektivitasnya.
Perbandingan dengan Kondisi di Indonesia
Tantangan yang dihadapi oleh Afrika Selatan dalam mengimplementasikan pendidikan perdamaian mencerminkan beberapa kesulitan yang juga dialami di Indonesia. Meski konteks sosial dan budaya berbeda, terdapat persamaan dalam tantangan utama yang dihadapi.
1. Keterbatasan Dana
Seperti di Afrika Selatan, sekolah-sekolah di Indonesia sering kali kekurangan dana untuk menjalankan program-program yang tidak termasuk dalam kurikulum utama.