Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
Gaya HidupKesehatan

Penelitian Sebut Remaja Jomblo Lebih Sehat Mentalnya Dibandingkan yang Pacaran

6
×

Penelitian Sebut Remaja Jomblo Lebih Sehat Mentalnya Dibandingkan yang Pacaran

Share this article
Orang yang jomblo itu sejatinya baik-baik saja dan hanya mengikuti lintasan perkembangan yang berbeda. (Foto Ilustrasi: Mentatdgt/Pexels)

Seketika.com, Health – Sebuah penelitian dari University of Georgia yang diterbitkan dalam The Journal of School Health mengungkap temuan menarik tentang hubungan antara status pacaran dan kesehatan mental pada remaja. Studi yang melibatkan 594 siswa kelas 10 ini menyimpulkan bahwa remaja yang tidak menjalin hubungan romantis atau jomblo cenderung memiliki tingkat depresi lebih rendah dibandingkan mereka yang berpacaran.

Selain itu, remaja yang tidak memiliki pacar menunjukkan kemampuan sosial dan kepemimpinan yang lebih baik. Temuan ini memberikan perspektif baru terhadap tekanan sosial yang sering dirasakan oleh remaja yang merasa “ketinggalan” karena tidak memiliki pasangan. Banyak remaja yang berpikir bahwa tidak pacaran akan menghambat mereka secara sosial, namun penelitian ini membuktikan bahwa mereka tetap mampu menyesuaikan diri dengan baik dalam kehidupan sosial dan akademis.

Salah satu peneliti, Brooke Douglas, menjelaskan bahwa banyak remaja, terutama yang berusia 17 tahun ke atas, sering mengalami hubungan pacaran yang singkat, biasanya hanya berlangsung sekitar satu bulan. Penelitian ini menegaskan bahwa tidak memiliki pasangan selama masa remaja tidak berdampak negatif pada perkembangan emosional atau sosial mereka.

Sebaliknya, remaja yang memilih untuk tidak pacaran tetap menjalani perkembangan yang sehat, baik secara emosional maupun dalam kemampuan sosial. Studi ini menambah wawasan tentang dinamika sosial pada remaja, mengirimkan pesan positif bahwa pacaran bukanlah indikator utama keberhasilan atau kebahagiaan selama masa muda.

Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi tekanan sosial yang sering dialami remaja akibat norma yang menekankan pentingnya memiliki pasangan, serta memberi kepercayaan diri bagi mereka yang memilih untuk tetap fokus pada perkembangan diri dan pendidikan.