Seketika.com, Jakarta – Nyamuk penular malaria dan nyamuk penular DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah dua jenis serangga yang berbeda, namun keduanya dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan manusia. Meskipun keduanya adalah vektor penyakit, mereka berasal dari genus yang berbeda dan memiliki karakteristik serta perilaku yang unik.
Yuk kita ketahui perbedaan antara nyamuk penular malaria dari genus Anopheles dan nyamuk penular DBD dari genus Aedes, serta memberikan informasi penting mengenai cara pencegahan.
Malaria ditularkan oleh beberapa spesies dari genus Anopheles. Dalam tubuh nyamuk ini, parasit Plasmodium berkembang biak secara seksual. Nyamuk Anopheles memiliki siklus hidup yang terbagi menjadi dua fase: fase pradewasa dan dewasa.
Siklus Hidup Nyamuk Anopheles
- Fase Pradewasa: Stadium ini mencakup telur, larva, dan pupa, yang semua ditemukan di perairan. Proses ini memakan waktu sekitar 9-12 hari untuk berkembang menjadi nyamuk dewasa.
- Fase Dewasa: Nyamuk dewasa hidup di udara dan hanya nyamuk betina yang menghisap darah untuk mematangkan telur. Nyamuk jantan, di sisi lain, mengandalkan sari buah untuk energi.
Habitat dan Perilaku
Jentik-jentik dari genus Anopheles lebih suka tempat yang bersentuhan langsung dengan tanah. Mereka dapat ditemukan di air tawar maupun air payau. Beberapa spesies, seperti An. sundaicus dan An. subpictus, hidup di air dengan salinitas tertentu.
Nyamuk Anopheles aktif menghisap darah pada malam hari, dengan perilaku yang bervariasi tergantung spesiesnya.