KesehatanPeristiwa

Perbedaan Nyamuk Penular Malaria dan DBD: Kenali Vektor Penyakit Ini!

20
×

Perbedaan Nyamuk Penular Malaria dan DBD: Kenali Vektor Penyakit Ini!

Share this article
Perbedaan Nyamuk Penular Malaria dan DBD Kenali Vektor Penyakit Ini, foto:(ilustrasi/freepik)

Mereka bisa menggigit di luar rumah (eksofagik) atau di dalam rumah (endofagik). Jarak terbang nyamuk betina dapat mencapai 0,5-5 km, sementara jantan biasanya tinggal di sekitar tempat berkembang biak.

Di sisi lain, DBD ditularkan oleh nyamuk dari genus Aedes, yang juga memiliki perilaku dan habitat berbeda. Nyamuk Aedes, khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus, dikenal sebagai penular DBD.

Karakteristik Nyamuk Aedes

  • Perilaku Menghisap Darah: Nyamuk Aedes cenderung aktif selama siang hari, terutama menjelang pagi dan sore. Ini menjadikan mereka berbeda dari nyamuk Anopheles yang aktif di malam hari.
  • Habitat: Nyamuk Aedes lebih suka bertelur di tempat-tempat yang tergenang air bersih, seperti genangan air di wadah plastik, pot tanaman, dan tempat lain di sekitar rumah.

Untuk menghindari penularan malaria dan DBD, beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah:

  1. Menjaga Kebersihan Lingkungan: Membersihkan area yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
  2. Menggunakan Obat Anti Nyamuk: Mengaplikasikan lotion atau semprotan anti nyamuk saat beraktivitas di luar rumah, terutama pada malam hari.
  3. Memasang Kawat Kasa: Memastikan ventilasi pintu dan jendela rumah terpasang kawat kasa untuk mencegah masuknya nyamuk.
  4. Memakai Pakaian Pelindung: Menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang ketika beraktivitas di luar, terutama di daerah yang endemis malaria.

Memahami perbedaan antara nyamuk penular malaria dari genus Anopheles dan nyamuk penular DBD dari genus Aedes sangat penting untuk mencegah penyakit.

Dengan mengetahui siklus hidup, perilaku, dan habitat mereka, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk melindungi kesehatan kita dan masyarakat.