InternasionalPeristiwa

Pernyataan Keras Erdogan terhadap Israel Buat Ketegangan Meningkat

189
×

Pernyataan Keras Erdogan terhadap Israel Buat Ketegangan Meningkat

Share this article
Pernyataan Keras Erdogan terhadap Israel Buat Ketegangan Meningkat. (Bloomberg)

Seketika.com, World – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, kembali membuat heboh dengan pernyataan keras terhadap Israel. Mengutip Al-Jazeera, Erdogan mengusulkan intervensi terhadap pendudukan Israel di Palestina dengan mengirimkan pasukan, yang disampaikan di hadapan massa partainya, Partai Keadilan dan Pembangunan (AK), pada Minggu.

“Kita harus sangat kuat agar Israel tidak dapat melakukan hal-hal konyol ini kepada Palestina,” tegas Erdogan. “Sama seperti kita memasuki Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita dapat melakukan sesuatu yang serupa kepada mereka,” tambahnya, merujuk pada intervensi militer Turki sebelumnya di wilayah-wilayah tersebut.

Pernyataan ini memicu perang kata-kata antara pejabat Turki dan Israel. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, dalam sebuah posting di X, menyamakan Erdogan dengan mantan diktator Irak, Saddam Hussein, yang mengancam akan menyerang Israel. “Biarkan dia mengingat apa yang terjadi di sana dan bagaimana itu berakhir,” tulis Katz, mengacu pada penangkapan Saddam Hussein oleh pasukan AS pada 2003.

Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Turki membandingkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan pemimpin Nazi, Adolf Hitler. “Seperti halnya Hitler yang melakukan genosida berakhir, demikian pula Netanyahu yang melakukan genosida,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan. “Seperti halnya Nazi yang melakukan genosida dimintai pertanggungjawaban, demikian pula mereka yang mencoba menghancurkan Palestina. Umat manusia akan mendukung Palestina. Anda tidak akan dapat menghancurkan Palestina,” tegasnya.

Erdogan secara konsisten mengeluarkan retorika yang kuat selama perang 10 bulan Israel di Gaza. Selain pernyataan, Turki juga mengambil sejumlah tindakan sanksi terhadap Israel. Pada April, Turki membatasi beberapa ekspor ke Israel, dan pada Mei, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel sepenuhnya.

Sebagai balasan, Israel mengancam akan membatalkan perjanjian perdagangan bebas dengan Turki. Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengisyaratkan bahwa tindakan tersebut dapat dibatalkan bila Erdogan digantikan oleh pemimpin yang lebih “waras dan tidak membenci Israel.”

Turki memiliki sejarah mengirimkan pasukan ke negara-negara konflik. Di Libya pada 2020, Turki mendukung pemerintahan PM Abdul Hamid Dbeibah dengan mengirim tentara untuk mendukung pemerintahan Tripoli yang didukung PBB. Di wilayah Nagorno-Karabakh, Turki menjanjikan dukungan militer ke Azerbaijan dan melatih serta memodernisasi militer Azerbaijan, termasuk memasok drone tempur canggih.