Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama KPI, menegaskan bahwa proyek ini memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 80 ribu ton CO2eq per tahun, serta mengurangi konsumsi gas untuk boiler lebih dari 2,5 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day).
Proyek ini juga diharapkan dapat menghasilkan penghematan biaya bahan bakar lebih dari 9 juta USD per tahun.
Dengan demikian, proyek ini tidak hanya berdampak pada pengurangan emisi gas rumah kaca, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional kilang.
Sinergi antara KPI dan Pertamina NRE dalam proyek Flare Gas to Power menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi strategis di lingkungan Pertamina dapat menghasilkan solusi inovatif yang menguntungkan dari sisi lingkungan dan ekonomi.
“Kami percaya, kerja sama ini akan menjadi inspirasi bagi proyek-proyek energi lainnya di masa depan,” pungkas Taufik.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), juga mengungkapkan bahwa Pertamina sangat mengapresiasi kolaborasi antar subholding, seperti yang diterapkan oleh Pertamina NRE dan KPI.