Bank DKI terus memperbaiki struktur DPK, tercermin dalam peningkatan rasio CASA dari 34,35% pada Maret 2023 menjadi 41,45% pada Maret 2024.
Dana murah yang berhasil dihimpun oleh Bank mencapai Rp25,8 triliun, terdiri dari Giro sebesar Rp15,9 triliun pada Maret 2024, tumbuh 16,41% dari Rp13,6 triliun pada Maret 2023, dan Tabungan sebesar Rp9,9 triliun pada Maret 2024, tumbuh 4,86% dari Rp9,4 triliun pada Maret 2023.
Bank juga berhasil mengurangi porsi dana mahal, tercermin dari penurunan Deposito sebesar 17,44%, dari Rp44,1 triliun pada Maret 2023 menjadi Rp36,4 triliun pada Maret 2024.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi Bank untuk menjaga likuiditas perusahaan, dengan posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat dari 72,06% pada Maret 2023 menjadi 81,31% pada Maret 2024.
Romy juga mencatat bahwa Bank DKI tetap mampu mempertahankan laba bersih sebesar Rp187 miliar pada Maret 2024, didorong oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp650 miliar dan Pendapatan Berbasis Fee sebesar Rp134 miliar pada Maret 2024.
Total aset Bank DKI pada Maret 2024 mencapai Rp78,2 triliun.
Arie Rinaldi, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, menambahkan bahwa selain pencapaian kinerja keuangan, Bank DKI juga meraih sejumlah penghargaan baik lembaga maupun individu selama periode Q1 2024, termasuk Indonesia Best BUMD Awards 2024, Investor Daily ESG Appreciation Night 2023, dan 4th Indonesia Syariah Awards 2024, serta beberapa penghargaan individu lainnya.
“Sejumlah apresiasi dari lembaga independen tersebut memberikan motivasi bagi kami untuk terus melanjutkan inisiatif bisnis melalui sinergi, serta memperkuat komitmen kami dalam mencapai kinerja yang baik secara berkelanjutan, terutama dalam mendukung Jakarta sebagai Kota Global,” tutup Arie.
(infopublik)