Bey melanjutkan, permasalahan di Parung Panjang sangat kompleks, namun di era Pj. Bupati Bogor saat ini sudah mulai terurai.
Ia juga mengapresiasi program orang tua asuh stunting sebagai langkah terobosan percepatan penurunan angka stunting.
“Dengan program tersebut, saya yakin angka stunting di Kabupaten Bogor akan turun. Saya juga meminta Kepala Dinas Kesehatan untuk mengadopsi program tersebut di kabupaten/kota se-Jawa Barat sebagai upaya kita kepada masyarakat,” tandas Bey Machmudin.
Pada kesempatan tersebut, Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terutama Pj. Gubernur Jawa Barat beserta jajarannya yang memberikan semangat dan energi untuk optimalisasi pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di Kabupaten Bogor.
“Kami melaporkan beberapa hal strategis, pertama adalah kondisi makro ekonomi Kabupaten Bogor dan aksi prevalensi kasus stunting. Kami juga melaporkan kesiapan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk melaksanakan Pilkada pada 27 November mendatang. Selain itu, kami juga melaporkan kondisi terkini dari kegiatan penataan optimalisasi pemanfaatan Rest Area Gunung Mas,” terang Asmawa.
Asmawa menerangkan, terkait penataan kawasan Puncak, kami memohon dukungan dari pemerintah provinsi kepada pemerintah pusat untuk penyiapan sarana penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang jalur Puncak.
Kami juga mengusulkan pembangunan jalur pedestrian, taman, serta tanggul penahan longsor. Bahkan, jika perlu, jalan di kawasan Puncak dapat dilebarkan untuk meminimalisir kemacetan.
“Hal lain yang kami laporkan adalah penanganan permasalahan di Parung Panjang, karena ini menjadi tugas pertama dari Pak Gubernur pada saat saya dilantik. Alhamdulillah, kemacetan sudah mulai landai, truk tambang tidak lagi parkir sembarangan. Mereka sudah menggunakan kantung parkir yang dibangun oleh Pemkab Bogor bekerja sama dengan PTPN dan didukung Bank BJB Cabang Cibinong,” jelas Asmawa.
