Hal ini disebabkan oleh filter air Pamsimas yang belum mampu menyaring lumpur yang tercampur dalam air sungai. Akibatnya, air tersebut perlu diendapkan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan.
Dengan latar belakang masalah ini, tim POMN Poltera fokus mengembangkan alat filter air yang lebih efektif, mampu menyaring lumpur yang tercampur dalam air sungai.
Melalui dua tahap filterisasi, alat ini menghasilkan air yang lebih bersih dan aman untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan pembuatan alat filter air ini, kami berharap dapat memfasilitasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas air bersih, yang sebelumnya sulit diperoleh karena kualitas air yang buruk,” ujar Irham.
Alat filter air ini sangat mudah digunakan dan dirawat, serta tidak memerlukan biaya yang mahal. Pada November 2024, alat filter air tersebut diserahkan secara langsung oleh Ketua Jurusan Rekayasa Mesin dan Industri Poltera, Mohammad Anas Fikri, kepada warga Desa Margantoko.
Saat ini, alat tersebut sudah digunakan secara aktif oleh warga desa.