“Enam bus dari setiap maktab disiapkan untuk mengangkut jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah secara taraddudi. Sedangkan empat city bus disiapkan untuk mengangkut jemaah dari Arafah, melintas di Muzdalifah, dan langsung menuju Mina. Oleh karena itu, untuk keperluan skema murur, akan disiapkan empat city bus per maktab,” jelas Subhan Cholid di Makkah, pada Sabtu (8/6/2024).
“PPIH Arab Saudi menargetkan adanya 55.000 jemaah haji yang termasuk dalam kategori risiko tinggi, lanjut usia, disabilitas, menggunakan kursi roda, dan pendampingnya yang akan mengikuti skema murur ini,” tambahnya.
Menurut Subhan, setelah melakukan beberapa pertemuan dengan Masyariq dan Naqabah (institusi transportasi Saudi), yang juga dihadiri oleh pihak Kementerian Haji dan Umrah, serta melakukan beberapa kali simulasi dan ujicoba, disepakati bahwa pergerakan jemaah dari Arafah, baik dalam skema normal maupun murur, akan dilakukan secara bersamaan.
Keberangkatan jemaah dari Arafah, baik dalam skema normal maupun murur, akan dimulai sejak pukul 19.00 waktu Arab Saudi.
Petugas akan mengatur pergerakan jemaah menuju pintu pemberangkatan di setiap maktab.
“Setiap maktab akan memiliki dua halte keberangkatan. Satu pintu untuk keberangkatan jemaah dari Arafah dalam skema normal, dan satu pintu lainnya untuk skema murur. Untuk memudahkan jemaah, dua pintu ini akan diberi tanda oleh Masyariq,” tegas Subhan.
“Kami berharap proses pemberangkatan jemaah dari Arafah dengan skema murur dapat selesai pada pukul 22.00 waktu Arab Saudi,” lanjutnya.
