Seketika.com, Jakarta – Presiden Iran Ebrahim Raisi dilaporkan tewas setelah helikopter yang membawanya mengalami kecelakaan. Kabar duka ini diumumkan oleh media pemerintah Iran pada Senin (20/5).
Insiden tragis tersebut terjadi pada Minggu (19/5) di dekat Jolfa, sebuah kota yang berbatasan dengan Azerbaijan, sekitar 600 kilometer barat laut ibu kota Teheran.
Tim pencari yang tiba di lokasi kecelakaan melaporkan tidak menemukan tanda-tanda kehidupan dari rombongan yang termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian.
Kepala Bulan Sabit Merah Iran, Pirhossein Koolivand, mengungkapkan bahwa tim penyelamat sedang menuju ke lokasi dan menyebut bahwa situasinya tidak baik.
Operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan oleh 73 tim penyelamat yang menghadapi kondisi sulit di daerah pegunungan dengan kabut tebal dan hujan lebat.
Presiden Raisi berada di Azerbaijan pada Minggu pagi untuk meresmikan sebuah bendungan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Raisi, yang berusia 63 tahun, merupakan tokoh garis keras yang sebelumnya memimpin lembaga peradilan di Iran.
Dia dikenal sebagai anak didik Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dan dipandang sebagai calon kuat untuk menggantikan Khamenei yang kini berusia 85 tahun.
Ebrahim Raisi memenangkan pemilihan presiden Iran pada tahun 2021 dalam pemungutan suara dengan jumlah pemilih terendah dalam sejarah Republik Islam Iran.
