Program ini juga memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesMA) dalam menyediakan bahan pangan lokal yang sehat dan bergizi.
Alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun pada tahap awal Program MBG memastikan partisipasi aktif desa dalam distribusi pangan bergizi, yang pada gilirannya menciptakan nilai tambah bagi ekonomi lokal.
“Hal ini sejalan dengan alokasi anggaran yang memastikan bahwa desa dapat berpartisipasi aktif dalam distribusi pangan bergizi,” jelas Yandri.
Melalui dukungan P2KTD, desa-desa yang diprioritaskan dalam Program MBG terutama yang memiliki angka kemiskinan dan stunting tinggi akan mendapatkan akses ke layanan teknis yang sesuai.
Yandri menekankan bahwa ini akan memperkuat kapasitas desa dalam memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat, terutama untuk anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Program P2KTD juga membantu desa membangun infrastruktur yang mendukung pelaksanaan Program MBG, seperti pusat distribusi makanan, fasilitas penyimpanan pangan, dan area dapur bersama.
“Infrastruktur ini memastikan keberlanjutan program di tingkat lokal,” tutup Yandri Susanto.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat dan ekonomi desa di seluruh Indonesia.
(Kemedes PDT)