Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
BisnisPeristiwa

Proyek Strategis dan Investasi Asing Dorong Perekonomian Indonesia Tangguh 2024

163
×

Proyek Strategis dan Investasi Asing Dorong Perekonomian Indonesia Tangguh 2024

Share this article
Proyek Strategis dan Investasi Asing Dorong Perekonomian Indonesia Tangguh 2024, Foto:indonesia

Seketika.com, Jakarta – Pada semester II tahun 2024, perekonomian Indonesia diprediksi akan tetap tangguh meskipun menghadapi berbagai tantangan global. Laporan terbaru dari Bank Dunia menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan stabil di angka 5,1 persen.

Namun, perekonomian Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk lonjakan harga komoditas, volatilitas harga pangan dan energi, serta ketidakpastian geopolitik yang meningkat.

Salah satu tantangan utama adalah suku bunga acuan BI Rate yang tetap berada di level 6,25 persen, level tertinggi sejak 2016.

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga ini sebagai respons terhadap arus modal yang keluar dari dalam negeri, yang berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Dengan suku bunga di kisaran 6,25 persen, diharapkan modal asing dapat kembali masuk ke Indonesia.

Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menyatakan optimisme bahwa kinerja investasi pada kuartal II-2024 akan melanjutkan tren positif, meskipun investor masih cenderung bersikap hati-hati.

Yusuf memperkirakan sektor-sektor utama yang menyumbang investasi terbesar pada kuartal I-2024—seperti industri logam dasar, pertambangan, transportasi, dan kawasan industri—akan terus menjadi pendorong utama investasi.

“Realisasi investasi akan ditopang oleh sektor yang sama yang telah memulai aktivitas investasi sebelumnya. Jadi, investor yang masuk adalah investor eksisting yang telah berinvestasi di Indonesia,” jelas Yusuf.

Yusuf juga menyebutkan bahwa target investasi pemerintah sebesar Rp1.650 triliun berpeluang tercapai, mengingat tren realisasi investasi sebelumnya. Namun, pemerintah diharapkan mendobrak pola tersebut dan mendorong investasi pada sektor-sektor lain yang memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian secara luas.