Proyek ini dikerjakan oleh konsorsium LG bersama dengan konsorsium BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC), termasuk LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, Antam, dan IBC. Total investasi konsorsium LG mencapai USD 9,8 miliar (sekitar Rp142 triliun), mencakup investasi di hulu tambang sebesar USD 850 juta, smelter HPAL USD 4 miliar, pabrik prekursor/katoda USD 1,8 miliar, dan pabrik sel baterai USD 3,2 miliar.
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan perekonomian Indonesia dapat tetap tangguh dan berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan global.
Pemerintahan Jokowi di penghujung periodenya diharapkan dapat meninggalkan legacy berupa kebijakan yang tepat dan investasi berkelanjutan sebagai kunci menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
(indonesia)