“Kami meminta peningkatan keamanan bahan baku dalam pencetakan uang, sekaligus mendorong penggunaan kertas ramah lingkungan agar sejalan dengan prinsip keberlanjutan,” tambah Puteri.
Selain itu, Puteri juga menyoroti pentingnya peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proses pencetakan uang.
Mengingat konflik global yang mengganggu pasokan bahan baku impor, ia mendorong produksi dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada luar negeri dan memperkuat ekonomi nasional.
Sebagai langkah pencegahan, Puteri menekankan pentingnya edukasi masyarakat dalam mengenali uang palsu dan mempercepat digitalisasi sistem pembayaran untuk mengurangi risiko pemalsuan.
“Pengawasan harus diperketat sambil mengedukasi masyarakat dan mempercepat sistem pembayaran digital agar kasus serupa tidak terulang,” pungkasnya.
(dpr)