Musim ini, Madrid harus menghadapi Arsenal di Bernabeu dengan defisit tiga gol.
Meskipun performa Madrid belakangan ini menurun, kemenangan 1-0 atas Alaves memberi sedikit harapan.
Sejarah panjang Madrid membuktikan bahwa mereka tidak pernah menyerah sebelum peluit akhir berbunyi.
Dari kemenangan Liverpool atas AC Milan di final 2005 hingga kebangkitan mereka melawan Barcelona pada 2019, Liga Champions telah menjadi panggung bagi keajaiban sepak bola. Tidak ada keunggulan yang benar-benar aman, bahkan bagi tim elit sekalipun.
Pertandingan leg kedua perempat final pekan ini akan menjadi ujian mental dan taktik. Jika sejarah menjadi indikator, kita bisa saja menyaksikan satu lagi kisah comeback dramatis yang mengubah wajah kompetisi.
Liga Champions bukan hanya soal kekuatan di atas kertas, tapi juga keberanian, semangat juang, dan momen magis yang tak bisa diprediksi.
(apnews)
