Oleh karena itu, Menag tengah mempertimbangkan upaya lain untuk mengatasi masalah haji dengan visa non-haji.
“Nanti kita akan kaji dan koordinasikan dengan pihak imigrasi agar tahun mendatang, visa non-haji resmi tidak diterbitkan pada musim haji,” kata Gus Men.
Menag menyadari bahwa semua warga negara berhak bepergian ke mana pun. Namun, perlu ada upaya agar kasus jemaah haji dengan visa non-haji tidak terulang kembali.
“Fokus kita adalah pada perlindungan jemaah, supaya tidak ada lagi jemaah yang menjadi korban. Kasihan, mereka sudah sampai sini, lelah, kemudian dideportasi, dan tidak bisa masuk lagi selama 10 tahun. Kasihan sekali. Saya kira itu,” ujarnya.
“Kasihan jemaah kita menjadi korban. Ini juga menjadi PR bagi pemerintah untuk terus melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar tidak menggunakan visa non-haji. Karena ini harus menjadi perhatian bersama. Teman-teman media juga saya minta untuk membantu menyampaikan informasi ini kepada publik,” tandasnya.
(kemenag)
