Saya menganggap interaksi pembaca terhadap tulisan saya sebagai bentuk berbagi tingkat kedua. Di tingkat berikutnya, seseorang dapat berbagi berita atau video lucu yang menghibur, dengan catatan tidak merendahkan orang lain.
Berbagi juga dapat dilakukan melalui pemberian pulsa atau kuota kepada teman yang membutuhkan, atau bahkan dengan menggunakan fasilitas internet untuk membantu orang lain yang membutuhkan, dengan cukup menyampaikan nomor rekening secara online.
Tidak hanya itu, berbagi secara materi juga memiliki beragam bentuk seperti zakat, infaq, dan sedekah. Yang menarik, dalam konteks peringatan Nuzul Qur’an, diluncurkan varian baru dari sedekah, yaitu Sedekah Pohon.
Pada malam itu, sebanyak 50 ribu pohon disedekahkan sebagai bagian dari rencana penanaman 3 juta pohon di seluruh Provinsi Sulawesi Selatan. Berbagai jenis pohon disediakan, seperti sukun, durian, jati, pisang cavendish, dan pohon produktif lainnya.
Sedekah Pohon memberikan ruang bagi kreativitas kita untuk berbagi kepada orang lain dengan berbagai cara. Sebuah pohon dapat disedekahkan bersama dengan tanah tempat tumbuhnya, atau hanya pohonnya saja. Sebagai contoh, seseorang dapat menyedekahkan sebagian buah mangga dari pohon yang tumbuh di sekitar pagar rumah tetangga. Hal ini akan lebih jelas karena buah tersebut kebanyakan berada di halaman rumah tetangga.
Selain itu, Sedekah Pohon juga merupakan upaya pemberdayaan bagi masyarakat kurang mampu.
Pemerintah dapat meminjamkan lahan kepada warga dan memberikan pohon-pohon yang dapat mereka pelihara hingga menghasilkan buah.
Sehingga selama pohon tersebut hidup dan produktif, maka buahnya menjadi hak milik warga yang telah disedekahkan.