Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
Gaya HidupInternasional

Shoji Morimoto, Pria Jepang yang Dibayar untuk “Tidak Melakukan Apa-apa”

9
×

Shoji Morimoto, Pria Jepang yang Dibayar untuk “Tidak Melakukan Apa-apa”

Share this article
Foto: Shoji Morimoto. (Dok. Shoji Morimoto)

Seketika.com, Tokyo – Shoji Morimoto, seorang pria asal Jepang berusia 41 tahun, menemukan cara unik untuk menghasilkan uang setelah dipecat dari pekerjaannya pada tahun 2018. Dulu dikritik atasannya karena dianggap kurang inisiatif dan tidak berkontribusi bagi perusahaan, kini ia membangun karier yang berbeda: dibayar untuk “tidak melakukan apa-apa”.

Morimoto menawarkan jasanya sebagai “pendamping” yang bisa disewa untuk berbagai kebutuhan. Kliennya menyewa dia untuk beragam aktivitas, seperti menemani menunggu pelari maraton di garis finis, melakukan panggilan video untuk mengisi waktu, atau bahkan menggantikan seseorang yang tidak bisa menghadiri konser bersama teman.

“Saya pernah berada dalam situasi sulit, seperti mengantre di bawah terik matahari, berdiri berjam-jam dalam udara dingin, atau menghadiri pesta hanya dengan orang asing,” ujar Morimoto kepada CNBC Make It. Namun, ia menganggap pengalaman tersebut sebagai sesuatu yang berharga.

Salah satu tugas terlama yang pernah ia jalani adalah menemani seorang klien duduk di jalur kereta yang sama selama 17 jam, dari pagi hingga malam, dengan total 13 putaran di Jalur Yamanote, Tokyo.

Selain itu, beberapa klien menyewa Morimoto hanya untuk mendengarkan keluhan mereka di hari-hari buruk. Namun, Morimoto menegaskan bahwa ia bukan seorang terapis. Dalam percakapan, ia memberikan jawaban sederhana dan mendengarkan tanpa terlalu banyak berinteraksi.

Setiap tahun, Morimoto menerima sekitar 1.000 tawaran pekerjaan. Tarif yang ia kenakan bervariasi antara 10.000 hingga 30.000 yen (sekitar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta) untuk sesi dua hingga tiga jam. Tahun lalu, ia mengantongi pendapatan sekitar US$ 80.000 (sekitar Rp 1,2 miliar).

Meski begitu, ia memperkenalkan model pembayaran “bayar sesuai keinginan” untuk beberapa klien di akhir tahun lalu, memberikan fleksibilitas kepada klien dalam menentukan biaya jasanya.

Profesi unik Morimoto mencerminkan tren yang berkembang di Jepang, di mana layanan penyewaan seperti pacar, teman, hingga anggota keluarga sementara menjadi hal yang umum.

“Profesi seperti ini memenuhi kebutuhan masyarakat Jepang yang menghindari hubungan jangka panjang tetapi tetap ingin memiliki seseorang untuk diajak berkencan atau sekadar makan malam bersama,” ujar Ai Sakata, konsultan di Nomura Research Institute.