Dalam situasi perekonomian global yang tidak menentu, APBN berperan penting untuk memastikan masyarakat tetap terlindungi dari dampak buruk ekonomi.
Sri Mulyani menambahkan bahwa program subsidi mengalami kenaikan volume untuk BBM, LPG, dan listrik. Ini menunjukkan bahwa APBN bekerja keras untuk melindungi masyarakat agar mereka tidak terbebani dengan dampak situasi ekonomi yang penuh tantangan ini.
Hingga akhir Maret 2025, postur APBN menunjukkan perbaikan yang signifikan. Kinerja penerimaan pajak pada bulan Maret mengalami turnaround positif dengan angka 9,1%.
Belanja pemerintah tetap terjaga dengan baik, sementara defisit APBN sesuai dengan desain yang tertuang dalam UU No. 62 Tahun 2024, yaitu sebesar 2,53%.
Sri Mulyani menegaskan bahwa APBN juga menjadi instrumen penting dalam membiayai berbagai program-program strategis pemerintahan Presiden Prabowo.
Ia menyatakan bahwa APBN akan terus dikelola dengan baik agar program-program yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan dengan profesional, akuntabel, dan memberikan kepastian (assurance) kepada investor.