Dalam industri smelter, sumber energi dan bahan baku merupakan komponen biaya terbesar.
Dengan menggunakan air sebagai sumber energi, PT Inalum mendapatkan energi murah, sehingga harga jual produk aluminium menjadi lebih kompetitif.
“Alhamdulillah sampai sejauh ini secara teknis pabrik masih aman, secara komersial selalu positif, karena industri aluminium itu cost terbesarnya itu satu adalah bahan baku, alumina dan yang kedua adalah energi. Jadi di industri manapun, industri alumunium selalu faktor biaya alumina itu sama. Jadi faktor pembedaannya adalah harga energi. Karena kita punya PLTA, itu energi listriknya murah yang saat ini hanya 1 sen atau sekitar Rp 140 per Kwh maka produk kita relatif lebih kompetitif,” ungkap Ismadi.
(infopublik)