Seketika.com, Internasional – Perang saudara di Sudan telah memasuki tahun kedua pada 15 April 2025, membawa penderitaan yang semakin mendalam bagi jutaan warga sipil. Dalam laporan terbaru, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut kondisi ini sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia saat ini, dengan lebih dari 25 juta orang menghadapi kelaparan akut dan hampir 4 juta terpaksa mengungsi ke negara-negara tetangga.
Setelah militer Sudan merebut kembali ibu kota Khartoum dari Pasukan Dukungan Cepat (RSF) bulan lalu, konflik malah memasuki fase baru yang lebih brutal.
Di wilayah Darfur Barat, RSF dan sekutunya menyerang dua kamp pengungsi besar Zamzam dan Abu Shouk menewaskan sedikitnya 300 orang.
Kamp-kamp ini menjadi pusat kelaparan di Sudan, dengan lebih dari 700.000 orang terjebak tanpa akses bantuan kemanusiaan.
Menurut Program Pangan Dunia (WFP), kelaparan parah telah dikonfirmasi di 10 lokasi, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat karena pertempuran menghambat distribusi bantuan.